Minggu, 31 Januari 2010

4 Kabupaten di ‘Kampung’ JK Terancam Terbenam Dari Peta BERITA, Halaman Depan - 30 Oct 2009

Daratan di empat kabupaten di Sulawesi Selatan terancam tenggelam dan hilang dari peta dunia. Menurut peneliti dari Universitas Hasanuddin, Amran Achmad, empat wilayah yang terancam tenggelam adalah Makassar, Maros, Sungguminasa (Gowa) dan Takalar (Mamminasata).

“Sebagian wilayah dari empat daerah ini akan tenggelam pada 2050, atau sekitar 40 tahun mendatang akibat pemanasan global,” kata Amran Achmad dalam seminar bertajuk ‘Kajian Kerentanan dan Adaptasi Perubahan Iklim’ yang digelar oleh Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Regional Sulawesi, Maluku dan Papua (Sumapapua) Rabu 28 Oktober 2009.
Dalam penelitian yang mengkaji khusus dampak kenaikan muka air laut di daerah Mamminasata dalam lima tahun terahir, Amran memperkirakan, sekitar 30 ribu hektar wilayah itu akan terendam. Atau jika dibandingkan, hampir seluas dengan 25 kali lapangan sepakbola.
“Naik rata-rata 1 cm setiap bulannya sehingga Air laut pada tahun 2050 ketinggiannya bisa mencapai sekitar 45 – 50 cm dari posisi saat ini,” tambah dia.
Ditambahkan dia, sejumlah area yang akan terendam tersebut adalah wilayah tumpuan, yang selama ini digunakan oleh masyarakat untuk hidup. Seperti wilayah perkampungan pesisir, empang, sawah, bakau, jalan serta tubuh air.
“Secara spesifik jika di Makassar, daerah yang terendam misalnya daerah Tanjung Bunga, 14 pulau-pulau terluar, Barombong,” ujar dosen Kehutanan Unhas ini.
Dikabupaten Maros, kata dia, terdapat sejumlah wilayah seperti Binanga Sangkara, Panaikang dan Kurilompo, yang terancam tenggelam.
Sedangkan yang terparah dari hasil riset tersebut adalah daerah Takalar. Sebab sekitar 30 wilayah perkampungan akan terendam air. Salah satunya dalah dusun Puntondo, yang permukaan air lautnya sudah naik sejak tahun 2005.
Menurut Amran, pemerintah empat wilayah tersebut harus bersiap.
“Yang paling bisa dilakukan adalah adaptasi, seperti pembuatan jalan yang tinggi. Sebab untuk mitigasi, kenaikan air laut sebagai akibat pemanasan global sudah tidak bisa dibendung,” tambah dia.

0 komentar: